Rabu, 10 Juli 2013

Spiritual itu Menular


Suatu ketika, saya bermalam dengan seorang ustad di sebuah hotel di Bali. Kami menginap selama 5 hari 4 malam. Selama 3 malam, sang Ustad senantiasa bangun jam 3 malam, melakukan Qiyamul Lail, kemudian membaca Al-Quran hingga shubuh menjelang. Hanya malam pertama saja, beliau bangun pas waktu shubuh, mungkin hal itu disebabkan masih kelelahan dan “Jet-Lag” karena Bali lebih dahulu 1 jam dari Jakarta.

Pada kesempatan yang lain, saya kedatangan tamu seorang rekan. Ketika disuguhkan kepadanya secangkir kopi panas, beliau menolak dengan halus, “Maaf saya sedang puasa”. Rupanya beliau sedang puasa senin-kamis.

Dua kejadian ini, secara signifikan mempengaruhi kondisi spiritual (maknawiyah) penulis. Spiritualitas itu menular. Jadi, mari tingkatkan ibadah kita, insya Allah dampaknya (atsar) akan bermanfaat bagi orang lain. Setiap kali kita mendatangki pertemuan (liqo) taklim, persiapkan spiritual kita sebaik-baiknya. Niscaya pancaran cahaya spiritual kita akan menerangi rekan-rekan kita yang lain. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar