Rabu, 10 Juli 2013

Kamar Hotel sebagai Mihrab


Seringkali, tuntutan tugas membuat kita harus menginap di hotel. Banyak orang terperosok ke lembah kemaksyiatan ketika bermalam di luar kota jauh dari keluarga, apalagi hanya seorang diri dan tidak dikenal oleh penduduk kota tersebut. Mulai sekarang syukurilah, jika Anda mendapat kesempatan bermalam di kamar hotel, karena Anda memiliki peluang untuk merasakan kenikmatan tiada tara, berkhalwat dengan Allah SWT di Mihrab kamar hotel Anda.
Ingatlah, Allah dan para malaikat-Nya tetap bersama kita walaupun kita jauh dari rumah. Jauhi maksyiat dan jangan sampai ikut-ikutan rekan kita yang biasanya lupa diri dan merasa bebas di tanah orang. Percayalah, maksyiat akan lebih banyak merugikan kita. Mulai dari berkurangnya atau hilangnya rasa cinta kepada keluarga, hilangnya keimanan dan nikmatnya ibadah, rasa stress dan depresi yang berkepanjangan. Belum lagi resiko ketahuan dan cemarnya nama baik kita, yang bisa menghapus kerja dan citra diri yang sudah kita bangun berpuluh-puluh tahun, ditambah resiko tertular penyakit. Jika belum cukup, ingatlah nikmat-nikmat yang telah Allah berikan, istri yang shalihah, anak-anak yang cerdas dan pintar, nikmat Iman, tegakah semua itu kita hianati?

Di Jakarta terlalu banyak pekerjaan dan beban pikiran. Kita sering tidur larut membuat kita susah bangun malam. Tubuh lelah, jiwa letih…. butuh istirahat tawaquf sejenak. Sekaranglah saatnya, Allah memberi kesempatan di kamar hotel ini, di tempat yang jauh dari beban pikiran dan pekerjaan, kita bisa memberi istirahat dan rihlah bagi jasad dan jiwa ini.

Langkah pertama, begitu memasuki kamar hotel yang masih rapi, bayangkanlah nanti malam tempat ini akan menjadi mihrab kita bermesraan dengan Allah SWT. Usahakan tidur jangan terlalu malam, agar bangun dini hari dalam keadaan fresh dan segar.

Bawalah selalu sajadah di tas Anda. Siapkan mihrab Anda sebelum tidur. Bangkitkan kerinduan pada Khaliq sebelum lelap di pembaringan. Usir semua gangguan syetan, dengan membaca ayat kursi, mu’awidzatain dan al-Ikhlash. Tidurlah dengan tenang dengan ridho dan kecintaan-Nya. Pasang alarm untuk menjamin kita bangun pada waktu yang kita inginkan.

Bangun dini hari, pujilah Allah, yang telah membangunkan kita kembali dari tidur, sebagaimana nanti Ia akan menghidupkan kita kembali dari kematian. Saat ini, alam tengah memancarkan gelombang Alfa kekhusyu’an. Hati kita pun merasa khusyu’ menahan kerinduan bertemu dengan-Nya. Pakailah busana terbaik nan suci, pakailah wewangian sebagai aromatherapy penambah kekhusyu’an. Nikmatilah ruku’ dan sujudmu, tumpahkan air matamu… rasakan kasih sayang-Nya meliputi tubuh-Mu…. Asma-Nya mengisi relung hatimu… Itulah kenikmatan hakiki….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar