Maa ashooba min mushiibatin fil ardhi wa laa fii anfusikum illa fii kitaabin min qobli an nabro-ahaa (S. Al Hadiid)
Gempa dahsyat kembali mengguncang selatan P Jawa, di tengah-tengah ketenangan ibadah puasa dan kekhusukan tarawih. Betapa berat ujian mereka, saudara-saudara kita di Tasik, Ciamis, Garut dan sekitarnya. Namun benarkah ujian terberat untuk mereka. Bisa jadi justru kita yang tidak lulus ujian ini.
Sungguh seorang Muslim yg yang mati dalam iman yang baik dalam keadaan tertimpa runtuhan tanah adalah syuhada. Rasulullah SAW bersabda: "Kalangan syuhada itu ada 5; orang yg mati karena wabah kolera, karena sakit perut, tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan dan syahid berperang di jalan Allah" (HR Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad)
Insya Allah mereka yang meninggal dalam keadaan beriman akan berbahagia. Keluarganya pun akan mendapatkan ganti serta ampunan dosa.
Sebenarnya musibah di Tasik ini adalah ujian bagi kita semua. Apakah kita merasa seperti satu tubuh, dimana jika satu anggota tubuh sakit kita ikut merasakan? Apakah kita peduli dengan kesusahan orang beriman, padahal Rasulullah bersabda, "Barangsiapa tidak peduli dg penderitaan orang beriman maka tidak termasuk golongan orang beriman".
Sudahkah kita mensyukuri diri kita yang bisa hidup nyaman tidak terkena bencana seperti mereka. Dan mengungkapkan kesyukuran itu untuk membantu mereka yang kesusahan tertimpa bencana.
Bisa jadi kita, yang tidak terkena bencana, lebih banyak tidak lulus dalam ujian ini dibandingkan mereka yg tertimpa bencana.
Wallahu a'lam. (Agungy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar