Senin, 10 November 2014

Memaknai kepasrahan dalam Tidur

Memaknai kepasrahan dalam Tidur"

Biasanya kita sebelum tidur berdoa dengan "Bismika Allahumma ahya wa
amuut" Hanya doa yg pendek. Yang panjang itu kira-kira bunyinya begini: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ
Allahumma inni aslamtu nafsi ilayk.
Ya Allah kuserahkan jiwaku padaMu.
وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ
Wa alja’tu zhohri ilayk.



Dan kusandarkan punggungku padaMu.
وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ
Wa fawadhtu amri ilayk.
Dan kuserahkan semua urusanku padaMu.
لا مٓلْخأ
Laa malja’a.
Tidak ada tempat pergi, tempat berlari.
ولا مَنْجَى مِنْكَ إِلا إِلَيْكَ
Walaa manjaa minka illa ilayk.
Tidak ada juga tempat berlindung dariMu kecuali hanya padaMu.
آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وِبِرَسُولِكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Amantu bikitabikalladzii anzalta wa bi rosuulikalladzii arsalt.
Aku beriman kepada kitab yang Kau turunkan dan Nabi yang Kau utus.
Baru baca syahadat. Baru tidur.

Perhatikan. Jiwa kita serahkan.
Punggung kita sandarkan. Perkara juga kita serahkan. Jadi jangan cuma jiwa kita serahkan tapi juga masalah.
Insya Allah tidur kita nyenyak. Iman
kepada takdir ini adalah kesadaran akan qudratullah.

Antum masih mengingat kisah ashabul kahfi? Tujuh anak muda dikejar-kejar negara, jadi buron, lari sembunyi lalu apa takdir Allah pada mereka? Tidur.
Ada perintah melawan? Tidak ada.
Seakan-akan Allah ingin mengatakan
‘Hai anak muda, silakan kamu tidur, biar saya urus ini orang.’ Begitu mereka bangun, itu kerajaan sudah tidak ada. Mata uangpun sudah ganti.
Jadi perlawanan dengan tidur itu
dahsyat sekali. Kenapa tidur itu dahsyat? Karena tidur itu menunjukkan kepasrahan. Hanya orang yang benar-benar pasrah, yang tenang jiwanya yang bisa tidur dengan nyenyak. Orang paranoid tidak bisa tidur, pasti insomnia.
selamat tidur........😔

by Anis Matta.



- Posted using BlogPress from my iPhone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar